Palu - Korem 132/Tadulako menggelar apel pembukaan latihan lapangan "Perisai Bumi" dalam rangka Operasi Tanggap Darurat Bencana alam Gempa Bumi, Tsunami, dan Likuifaksi. Kegiatan ini dipimpin oleh Brigjen TNI Candra Wijaya, M.A., Pangdam XIII/Merdeka, yang diwakili oleh Kolonel Inf Ahmad Marzuki, Danrindam XIII/Merdeka, dan dilaksanakan di lapangan Makorem 132/Tdl.Selasa (17/09/2024).
Dalam amanatnya, Pangdam XIII/Merdeka yang dibacakan Wadanlat Kolonel Inf Ahmad Marzuki menyampaikan bahwa latihan lapangan ini merupakan kelanjutan dari latihan Posko I yang telah dilaksanakan minggu lalu. Tema latihan tetap mengusung kesiapsiagaan Korem 132/Tadulako dalam operasi bantuan penanggulangan bencana di wilayah Sulawesi Tengah. Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan, profesionalisme, dan kemampuan operasional prajurit di lapangan.
Pangdam XIII/Merdeka juga menekankan lima poin penting selama pelaksanaan latihan:
1.Tujuan Latihan: Meningkatkan keterampilan taktis, strategi, dan koordinasi dalam menjalankan operasi militer selain perang (OMSP), serta menguji kesiapan dalam menghadapi situasi nyata di lapangan.
2.Kedisiplinan dan Kepatuhan: Setiap tindakan harus mengikuti prosedur dan standar yang telah ditetapkan, sebagai cerminan profesionalisme dan kesiapan prajurit.
3.Kerjasama dan Komunikasi: Latihan ini melibatkan berbagai elemen yang harus bekerjasama secara efektif, dengan komunikasi dan koordinasi yang baik sebagai kunci kesuksesan.
Baca juga:
Bakamla RI Resmikan Maritime Training Center
|
4.Keselamatan dan Kesehatan: Keselamatan peserta latihan menjadi prioritas utama, dengan penekanan pada pemahaman dan kepatuhan terhadap prosedur keselamatan.
5.Evaluasi dan Pembelajaran: Latihan ini juga berfungsi sebagai sarana pembelajaran dan evaluasi untuk meningkatkan profesionalisme prajurit dan kemampuan satuan dalam melaksanakan tugas.
Latihan "Perisai Bumi" diharapkan dapat berjalan dengan tertib dan lancar, serta menjadi ajang untuk meningkatkan kesiapan seluruh personel dalam menghadapi potensi bencana di Sulawesi Tengah.
(PATAR JS & Penrem 132/Tdl)